Indeks Rate

HSG Bakal ‘Tertular’ Imbas Kerusuhan di Mesir

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan lalu bergerak sangat fluktuatif, di tengah berbagai tekanan sentimen negatif. Mengawali perdagangan pekan lalu dengan loncatan tajam sehingga bisa menembus lagi level 3.500, IHSG ternyata tak bisa bertahan lama.

IHSG menutup perdagangan akhir pekan lalu dengan kelesuan di bawah level 3.500. Pergerakan IHSG sepanjang pekan lalu adalah:

* * Senin (24/1/2011), IHSG melemah 33,482 poin (1,00%) ke level 3.346,061.
* * Selasa (25/1/2011), IHSG melompat 87,845 poin (2,62%) ke level 3.433,906.
* * Rabu (26/1/2011), IHSG melonjak 67,811 poin (1,97%) ke level 3.501,717.
* * Kamis (27/1/2011), IHSG naik tipis 12,907 poin (0,36%) ke level 3.514,624.
* * Jumat (28/1/2011), ditutup melemah 27,014 poin (0,77%) ke level 3.487,610.

"Perdagangan saham di beberapa hari sebelumnya lebih banyak bersifat short term trading maka wajar bila akhir pekan lalu melemah. Selain karena efek weekend, pasar juga kembali mengamankan portofolionya karena pekan ini akan dirilis data inflasi dan pasar juga menunggu info terbaru dari berubah tidaknya BI rate. Selain itu, pengaruh positif pernyataan Moody’s bahwa makroekonomi Indonesia tidak terlalu mengkhawatirkan tertutupi dengan penurunan peringkat utang Jepang oleh S&P," jelas Reza Priyambada, Managing Research Investment Management Division PT. Asjaya Indosurya Securities.

Gerak IHSG kini kembali dibayangi oleh pelemahan seiring merosotnya bursa-bursa utama dunia akibat sentimen negatif kerusuhan yang terjadi di Mesir. IHSG pada perdagangan Senin (31/1/2011) diprediksi akan bergerak melemah, dimana investor akan memanfaatkan momentum saat ini untuk melepas portofolionya.

"Kondisi bursa saham belum stabil sepenuhnya. Apalagi sentimen geopolitik global turut berpengaruh negatif selain efek inflasi, BI rate, dan pembatasan BBM subsidi. Pola transaksi short term trading atau hit and run masih mewarnai bursa saham," ujar Reza.

Pada perdagangan Jumat (28/1/2011) akhir pekan lalu, indeks Dow Jones industrial average melemah 166,13 poin (1,39%) ke level 11.823,70. Indeks Standard & Poor’s 500 Index melemah 23,20 poin (1,79%) ke level 1.276,34, sedangkan Nasdaq Composite Index (.IXIC) melemah 68,39 poin (2,48%) ke level 2.686,89.

Bursa Jepang langsung mengawali perdagangan Senin awal pekan ini dengan pelemahan cukup signifikan mengikuti Wall Street. Indeks Nikkei-225 dibuka melemah 168,59 poin (1,63%%) ke level 10.191,75.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Indosurya Securities:

Pada perdagangan Senin (31/1) diperkirakanIHSG akan berada pada support 3.436-3.461 dan resistance 3.513-3.539. Setelah candle membentuk pola three white soldier , candle terakhir membentukseperti candle hammer yang umumnya mengindikasikan berkurangnya kekuatan daya jual untuk menekan harga. Tetapi, melihat dari kondisi pasar maka candle tersebut bisa juga diartikan sebagai sinyal reversal negatif sehingga akan tercipta pola "V" terbalik. MACD telah bersinggungan membentuk golden cross dengan histogram negatif yang menipis. RSI, William’s %R, dan Stochastic menuju area overbought namun, terlihat tertahan. IHSG kemungkinan masih akan melemah. Kalaupun naik, diperkirakan naik tipis. Investor tetap waspada akan sinyal pelemahan ini. Kondisi bursa saham belum stabil sepenuhnya. Apalagi sentimen geopolitik global turut berpengaruh negatif selain efek inflasi, BI rate, dan pembatasan BBM subsidi. Pola transaksi short term trading atau hit and run masih mewarnai bursa saham.

eTrading Securities:

Pada perdagangan hari ini (28/1) IHSG ditutup melemah 27 point (-0.76%) 3,487.61 menyusul turunnya sebagian saham – saham sektor perbankan dan komoditas. Asing tercatat melakukan net sell sebesar Rp 308 miliar pada pasar reguler dengan sektor yang paling banyak keluar adalah mining dan banking. IHSG hari ini terlihat bergerak mixed, banyaknya tekanan jual masih dapat diminimalisir hingga akhirnya IHSG ditutup tipis. Pada hari senin IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3,451 – 3,549 dengan saham – saham yang dapat diperhatikan a.l. ASII, BUMI dan SMGR.

Kresna Sekuritas:

Profit taking kembali terjadi pada saham unggulan terkait inflasi Januari yang dikhawatirkan di atas ekspektasi. Data GDP US yang diharapkan di 3.5% akan menjadi katalis pergerakan global. IHSG diperkirakan masih berada dalam tekanan dan bergerak di kisaran 3,400-3,500 dengan BUMI dan ASII sebagai saham pilihan.

http://us.detikfinance.com/read/2011…mesir?f9911023